Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
30 menit sebelum Zaflan menjalankan rencana kaburnya. “Hei! Hei! Mereka sudah mulai bergerak!” teriak wanita reporter antusias, melihat mobil iring-iringan pengantin wanita sudah mulai meninggalkan kediaman keluarga Rasyid. Pria di sebelahnya yang sedang makan burger tiba-tiba tersedak karena ditepuk bagaikan gempa bumi. “Uhuk! Uhuk! Pelan sedikit! Kau mau mengikuti pengantin wanita itu atau ingin mengantarku ke rumah sakit?!?” “Ayo, cepat! Kalau kita bisa menyelinap dalam iring-iringannya, kita pasti bisa ikut masuk ke hotel itu!” “Apa kau gila?!” bentak sang pria, melihatnya dengan tatapan tidak percaya. “Tentu saja gila! Kalau kita tidak gila, jadi reporter tentu saja tidak cocok untuk dapat berita, bukan? Cepat jalan!” desaknya lagi, memukul-mukul dengan cepat pria itu, mata ter