Cha Jeong Won kemudian turun dari ranjang, membiarkan Lia untuk sementara. Langkah kakinya berjalan cepat menuju meja dan meraih ponselnya, menghubungi seseorang. “Halo. Ini aku. Apa kau pernah bertemu dengan Zaflan Matsuyama? Iya. Benar. Anak konglomerat yang jarang sekali bersosialisasi itu. Apa dia punya pacar selama ini?” Cha Jeong Won menoleh, melihat Lia sudah berlari ketakutan menuju pintu, tapi sayang, sama sekali tak bisa dibukanya bagaimana pun juga. Pria yang sedang menelepon ini tidak menghentikan Lia, tapi malah sibuk di telepon. “Iya. Aku hanya pernah bertemu sekali dengannya. Kira-kira 2 tahun lalu. Tentu saja aku tahu dia. Sebagai orang yang menekuni bidang ini, mana mungkin aku tidak menyelidiki para pesaing dan generasi penerus para taipan yang berpengaruh? Iya. Kir