Sementara di ruang pengawasan CCTV itu Arya sibuk mengomel dan berteriak, di lift, di mana tampilan adegan di layar menghilang akibat kecerobohan sang operator gugup itu, Lee Jun Min menatap pilu dan gemas pada kedua bola mata Amalia Rasyid yang tergenang oleh air mata. Hening. Amalia Rasyid memalingkan wajahnya yang sembab oleh air mata, membuat aira mata yang tergenang meluruh jatuh ke sisi wajahnya. Kedua pergelangan tangannya ditahan di lantai oleh calon suaminya, sama sekali sulit untuk lepas. “Masih ingin berontak?” lirih Lee Jun Min, mata menyipit dingin. Kedua sisi kepalanya menjatuhkan rambut hitam legamnya yang berujung tipis-tipis, membuat wajah tampannya yang berada di atas Lia begitu mendominasi menakutkan, tapi indah di saat yang sama. Jantung perempuan itu berdetak kenc