“Kau benar. Zaflan mungkin memang pria yang aku cintai, tapi dia mematahkan hatiku. Dan Lee Jun Min adalah cinta pertamaku. Apanya yang tidak masuk akal jika hatiku dengan mudahnya berpindah padanya? Bukankah cinta pertama itu sangat kuat pada hati semua orang? Aku yakin kau juga pasti masih menyimpan rasa pada cinta pertamamu, Maya, di suatu tempat dalam hati kecilmu meski perempuan itu telah menikah atau pun kau sudah menyukai perempuan lain. Itu adalah perasaan yang aku rasakan saat ini.” “Aku sudah tak punya perasaan apapun padanya,” sorot mata Arya mengeras, mencengkeram kuat pergelangan kiri Lia. “Kalau begitu maaf, aku masih punya perasaan pada cinta pertamaku, Lee Jun Min.” “Berhenti berbohong!” seru Arya dengan leher menegang hebat. “Berbohong? Arya, aku tidak mengerti kenap