Nur Maya Hersawan terbangun dengan kepala agak sakit, penglihatannya kabur khas baru bangun tidur. Hijabnya sudah terbuka, tapi masih memakai pakaian semalam. “Sudah bangun, sayang?” tanya Yuda cemas, mendekat ke tempat tidur, membelai puncak kepalanya. Maya merasa tidak nyaman, bersandar pelan ke kepala tempat tidur. “Apa... yang terjadi?” suara Maya serak, mata dipejamkan kuat menghalau perasaan tidak enak di hatinya. Pikirannya masih kacau, belum mengingat baik apa yang terjadi semalam. “Minum dulu,” tawar sang suami, mengambilkan segelas air untuknya. Maya minum perlahan, dan selama ia meminum air itu, ingatan semalam perlahan kembali kepadanya. Wajahnya langsung menggelap suram. Ayana Diandra Wiratama. Perempuan itu akhirnya muncul kembali setelah sekian lama. Bagaimana mung