Melihat tulisan ‘Istriku tercinta’ muncul di layar ponsel Lee Jun Min, Jena semakin cepat membangunkan pria itu. “Tuan Lee! Tuan Lee!” Lee Jun Min membuka mata perlahan, kepalanya sedikit pusing setelah rapat yang dimulai dari siang sampai sore tadi. Menyadari Lee Jun Min sudah terbangun, Jena terlihat cerah, dia segera semakin mengguncang pria yang tengah tertidur duduk di sofa tamu tersebut. “Lia menelepon, Tuan Lee. Dia pasti kepikiran yang tidak-tidak sekarang ini.” “Ah... Lia...” ucapnya serak, membuka kacamata untuk mengucek matanya pelan. Ponsel segera diraihnya, segera berdiri berjalan menuju balkon. “Halo?” “Kenapa belum pulang? Ke mana saja? Aku menghubungi sekretaris Cha, dia sama sekali tidak tahu kau ada di mana?! Kau tidak mendapat kecelakaan, kan?” protes Lia, sudah