Sang wanita bergaun merah mengencangkan rahang penuh emosi, lalu menginjak kacamata Lia, membuatnya retak dan penyok. Bunyi retaknya sangat mengerikan! Lia dengan mata sayu mabuknya menatap kacamatanya yang rusak tak berbentuk, tergeletak mengenaskan bagai korban pembantaian tak jauh dari pintu lift. “Kalau tidak bisa minum, ya, tidak usah minum! Dasar pembuat onar! Pantas kau diselingkuhi kekasihmu itu!” sang istri berbalik, dan menatap galak pada suaminya yang sedari tadi merapatkan tubuhnya di sudut yang sama, hanya bisa melihat pertengkaran liar itu dengan mulut ternganga. Ia menunjuk sang suami, satu tangan berkacak pinggang, “AWAS KALAU KAU SELINGKUH DARIKU! KUCINCANG KAU JADI SERIBU POTONGAN!” Sang suami gemetar ketakutan melihat istrinya yang bagaikan kobaran api. “Ti-tidak, s