Ketika Zaflan dan Jena telah berlalu dari tempat itu, Lee Jun Min yang masih mengawasi kedua punggung orang itu hanya terdiam membisu dengan wajah dinginnya. Lia yang merasakan gerakan tangan kanan pria yang memeluknya di punggungnya, akhirnya kembali sadar. Ugh! Ba-bagaimana ini? batinnya panik. Untuk sesaat, perempuan berkacamata tipis itu bingung tak tahu harus bagaimana, dan ketika ia hendak melepas cengkeraman tangannya pada jas hitam lelaki di depannya itu, jantungnya seolah berhenti berdetak saat Lia mendongakkan kepala melihat siapa pemilik jas tersebut. Syok hebat! Kedua sorot mata Lia menjadi kosong dan kaku. Kedua tangannya dicengkeram tiba-tiba menjadi lebih kuat pada jas pria itu. “Mereka sudah pergi,” ucap Lee Jun Min pelan, mata masih tertuju pada kedua orang di sampi