Suasana di ruang tamu itu hening. Sebuah keheningan yang sangat canggung. Lee Jun Min sudah terlihat rapi dalam rajut putih lengan panjang. Pakaian yang mirip dengan yang dikenakan oleh sahabatnya, Arya. Hanya saja bawahannya bukan celana kain, melainkan celana training abu-abu. Kacamata pria dingin ini bercahaya memantulkan kilauan sedingin wajahnya. Pria berambut pirang cokelat yang duduk di sofa putih seberang meja itu tampak cemberut menatap Lee Jun Min. “Ada apa dengan tatapanmu itu?” sindir Lee Jun Min dingin, kepala dalam posisi mendongak angkuh, satu lengan memeluk kedua pundak sang istri yang duduk di sebelah, sangat manis dalam balutan dres marun lengan pendek dan rok di bawah lutut. Arya dongkol, memajukan mulutnya dan mendengus kesal. “Apa-apaan bajumu itu? Kenapa kau me