“TUNGGU!” pekik Arya tertahan, menghentikan pintu yang hendak ditutup oleh Maya dengan tangan kanannya.
Wanita serba orange itu syok melihat Arya yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamarnya.
“Pergi! Untuk apa datang ke sini! Aku tidak ada urusan denganmu!” ronta Maya dengan suara mendesis marah.
Namun, Arya sudah sangat kesal, dan langsung mendorong pintu itu hingga terbuka hingga tubuh Maya oleng dan mundur dengan sendirinya.
BLAM!
Pria bervest hitam dan kemeja biru tua ini berdiri memunggungi pintu, dan satu tangannya mengunci pintu tersebut.
“Apa yang kau lakukan?! Tidak malu masuk ke kamar tamu wanita seperti ini?!” desis Maya, kakinya mundur dengan wajah gelisah.
Dia tidak paham akan tindakan Arya padanya sekarang.
Mau apa?
Memarahinya habis-habisan karena sudah memberika
