Bab 596 Mencintainya, tapi Tidak Menginginkannya 96

3713 Kata

Jena Rahardian membuka mata perlahan setelah tidur panjangnya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 12 siang lewat sedikit. Hal pertama yang dipikirnya akan menghiasi matanya adalah sosok tuan muda kejam yang selama ini suka menyiksanya, tapi betapa kagetnya dia ketika melihat suami Amalia Rasyid tengah tertawa sangat lebar di sofa ruang tamu. Pria itu duduk menyamping hingga lekuk hidung mancungnya terlihat indah bagaikan pahatan dewa yunani. Kening Jena mengeryit dalam. Apakah dia salah lihat? Karena matanya masih berkabut dan belum fokus sepenuhnya, merasa dirinya salah lihat. Perlahan dia pun mencoba untuk bangun, matanya segera melirik tangan kiri yang kini hanya tersisa jarum infus saja. “Iya, Kak! Aku tahu, kok, kalau itu hanya bohongan saja! Mana mungkin ada manusia yang bisa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN