Bab 18 Tempat yang Penuh Kenangan

1025 Kata

"Kami duluan kalau begitu!" ujar Pak Rido, melambaikan tangan seraya memberi kode pada Lia untuk mengikutinya. Lia yang berjalan pelan seperti siput, tiba-tiba lengannya dicegat oleh Pak Kusno, ia pun berbalik. "Lia, hati-hati!" "Eh? Maksudnya apa, Pak? Hati-hati?" Perempuan itu bengong mendengar peringatan tak mengenakkan itu. Ia mengerutkan kening dengan kepala dimiringkan. Apa Pak Kusno termakan gosip murahan itu? Sungguh tak bisa dipercaya! Dia, kan, selalu melihanya bekerja dan stand by di mejanya terus! "Ah... hanya ingin mengingatkan saja. Beritahu Pak Rido agar jangan ngebut, ya!" Lia hanya mengangguk mengerti meski aslinya tidak begitu, lalu berjalan dengan penuh tanda tanya di atas kepalanya. Kedua bola mata perempuan itu terlihat kebingungan, tapi perlahan Lia mengabaika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN