Di saat yang sama, Arya Alexander Wu gelisah di ruang kerjanya. Dia tak habis pikir Amalia Rasyid meneleponnya ketimbang suaminya sendiri.
Kenapa dirinya yang ditelepon?
Apakah ada maksud tertentu?
“Tuan muda?”
Sagan memasuki ruangan, menaikkan sebelah alisnya.
Arya menoleh ke arahnya.
“Bagaimana?”
Masalah hilangnya Lia, cukup membuat pria berambut pirang cokelat ini pusing, tapi yang tidak kalah bikin pusing adalah masalah Grup Wu.
“Tunangan Anda, Ayana Diandra Wiratama menitipkan pesan kalau malam ini ada acara makan malam dengan keluarga besar ayahnya. Beliau meminta Anda bersiap-siap.”
Arya merasa dongkol dengan banyaknya acara keluarga dari pihak calon istrinya, belum juga selesai acara pertunangan itu seminggu lebih, sudah ada jadwal padat di depan matanya.
“Ibu dan ayahku?
