“Apa Anda butuh yang lainnya, Tuan?” tanya sang perawat dalam bahasa Inggris ketika baru saja selesai memanggil dokter jaga untuk memeriksa keadaan Jena. Chenkov melirik Jena pelan, dan menggeleng cepat. “Tidak usah. Saya rasa sudah tidak ada keperluan lagi. Terima kasih.” Sang perawat undur diri dan mulai berlalu dari ruangan itu. Pria ini lalu berbalik menatap Jena yang masih termenung dengan kepala tertunduk, entah menatap kasur atau makanan di atas meja gesernya. Sebelah kening Chenkov naik, berjalan pelan ke arahnya. “Ini sudah mau jam 6 pagi. Dari tadi kau hanya seperti ini dan sama sekali tidak menyentuh makananmu.” Jena tidak menyahut sama sekali, tatapan matanya tetap kosong dalam keadaan menunduk. Helaan napas pria ini berat, dan duduk di kursi tunggal sambil meraih beb