“Zaflan....” Kening Zaflan yang tengah tertidur mengerut dengan tidak nyaman. Dalam mimpinya, suara Lia muncul di dalam kepalanya. Sosok wanita itu sendiri tidak begitu jelas, tenggelam di antara kegelapan pekat yang memeluknya, hanya terlihat separuh wajahnya yang menunjukkan bibirnya yang bergerak lemah. “Zaflan...” Suara wanita itu kembali bergema dalan kesunyian. “Tolong aku....” “Tolong aku, Zaflan....” Di saat sosok sang pemilik suara perlahan ditinggalkan oleh kegelapan itu, sosok Lia yang tersenyum bagaikan malaikat kecil dalam gaun putih sederhana muncul perlahan, tersenyum pada Zaflan yang juga berpakaian serba putih. Pria ini berlari ke arahnya dengan tangan terjulur, wajah sangat panik dan cemas. “Kemari, selamatkan aku.... Zaflan....” Lia yang perlahan keluar dari pe