“Eh? A-Arya! Apa yang kau bicarakan?” suaranya setengah memekik kaget, Lia tampak ingin protes lebih jauh dan melepas kedua tangan Arya dari wajahnya, tapi malah diperkuat dan lelaki itu mendekatkan wajahnya hingga napas hangatnya terasa di permukaan kulit wajahnya. “Izinkan aku menggantikan posisimu itu, Lia. Terluka dan menderita karena cinta sepihak. Kau cukup tersenyum dan tertawa bahagia saja bersamaku, di sisiku seorang.” “Aku...” Lia terlihat bingung, jantungnya berdegup aneh. “Apa kau tak bisa menerima pria dengan masa lalu gelap sepertiku?” Arya terlihat terluka. Lia terkesiap panik. “Bu-bukan begitu, Arya!” “Atau kau tak bisa percaya dengan ucapanku karena aku dulunya adalah seorang pemain wanita?” lanjutnya dengan senyum yang dipaksakan. “Aku...” tangan kanan Lia mencengk