Menangkap Basah

1108 Kata

Matteo berdiri di depan cermin menatap bekas kemerahan berbentuk lima jari di sisi wajahnya. Sakit? Pastinya! Namun, hasil yang didapat sepadan. Dia senang karena berhasil mencium pipi Melia. Pipi si sekretaris cantik yang lembut dan kenyal masih terasa jelas di bibir, membuatnya menginginkan lebih. Mungkin lain kali dia bisa mencoba mencium bibir wanita itu? "Ugh, sial." Matteo menatap bagian tubuhnya yang segera bangkit penuh semangat. Daripada memikirkan rembulan yang tidak mau dirindukan pungguk, Matteo memutuskan untuk tidur sejenak. Ada hal penting yang harus dilakukan sebelum petang. Membereskan sesuatu, atau seseorang yang mencoba mencelakai wanita pujaannya. Tanpa berganti pakaian Matteo naik ke tempat tidur. Namun, bukan tempat tidurnya di penthouse, melainkan di sebuah suite

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN