Rosa merasa bersalah karena telah berbicara ketus kepada Andrew saat pria itu meneleponnya barusan. Entah kenapa ia merasa lelah dan frustasi tiba-tiba, kesal dengan Tania adalah salah satu faktor penyebabnya. Ditambah ia tak bisa menemani bibinya kemoterapi. Ia sudah sangat terlambat ketika sampai di rumah sakit karena harus berada di ruang disiplin karyawan. Sudah banyak kesulitan hidup yang ia alami sejak kecil. Ia telah bosan dengan lelah dan kesal. Semua tawanya dan tingkah konyolnya adalah pelariannya yang sempurna. Ia harus tetap waras jika ingin berumur panjang. Dan harapannya bertemu lagi dengan pria di lampu merah itu membuatnya bertahan hidup sampai sekarang. Bodoh! Mungkin dia sudah menikah! Rosa tersenyum memikirkan bagaimana bodohnya dirinya yang hingga kini tanpa ia sa