22. (Turn) on Apartemen

1895 Kata

Bugatti putih itu telah berhenti tepat di basemen parkir gedung apartemen milik keluarga besar Danendra. Setelah Bugattinya diantarkan oleh orang suruhan Ranjiel yang datang tepat ke lokasi yang sebelumnya Raga kirimkan pada teman satu gengnya, akhirnya ia pun bisa kembali mengemudikan mobilnya sekaligus memenuhi permintaan sang pacar yang menolak keras untuk diajaknya lagi mengendarai motor. Tapi entah ia kelelahan atau memang sudah terbiasa tidur saat di tengah perjalanan, sedari beberapa menit yang lalu, Amira sudah tampak pulas terlelap nyenyak di kursi samping si pengemudi. Menyadari hal itu, Raga pun hanya bisa terkekeh geli apalagi saat mendapati wajah polos sang pacar yang mulutnya sedikit menganga di tengah dengkuran halusnya yang berlangsung. "Entah kenapa, aku kok ngerasa beru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN