Melihat sang adik sudah terpancing emosinya, Arman pun berkata. “ Kamu harus tenang, Tari, biarkan Marisa menyelesaikan ceritanya dulu,” ucapnya menenangkan Lesatri yang sudah terpancing emosinya. Tentu saja Lestari paham sipat kakak satu – satunya itu. Arman mana bisa langsung mempercayai cerita yang dikarang oleh Marisa. Dan tentu saja, Arman akan mencari tahu jawaban yang sebenarnya. Melihat sang ibu mulai terpengaruh, Marisa semakin yakin kalau usahanya akan berhasil. Dia pun melanjutkan ceritanya. “ Si Amira terus saja mencoba memisahkan aku dengan mas Evan dengan berbagai cara – cara kotor.” Marisa memejamkan matanya, seakan merasakan hati yang sakit. Dan tentu saja hal ini membuat Lestari semakin geram melihat sang putri menderita dan menjadi korban Fitnah. Namun berbeda dengan