Setiap deru napas telah menjadi bagian dari diri yang merasa bahagia, sejak keduanya telah membangun komitmen bersama perlakuan dan cara memberikan sebuah perhatian memang lain, tanpa kecuali Jarvis meski bagi Paula pria itu masih sama kasar dan arogan. Dari aroma, turun menjadi sebuah keinginan dan gerakan tubuh itu semakin intens dalam menuang dahaga. Memburu, memberi sanjungan tanpa hingga atas rasa hati-hati karena percintaan dalam keadaan hamil. Paula terus mendampingi tangan itu berada di pinggang, kemudian dia berperan dalam dan semakin liar ketika berada di atas tubuh Jarvis. Pandangan mereka saling menempati situasi yang nikmat, Jarvis menahan tubuh bergerak aktif sejak beberapa menit lalu. "Ugh … Kau semakin seksi, Paula." "Benarkah?" Paula sengaja mendongak, membawa wajah Jar