74 | Full Senyum

1125 Kata

"Pagi, Pak." Terdengar sapaan seseorang saat Barra memasuki lobi kantor. Bukan! Itu bukan suara karyawan yang menyapa Barra tetapi sebaliknya, pria itu yang lebih dulu menyapa security yang bertugas di pintu masuk. Bukannya menjawab, security itu justru melongo ketika melihat atasannya menyapa dengan wajah terlihat sumringah. "Apa dunia sudah benar-benar mau kiamat?" gumamnya tanpa sadar. "Iya, benar itu, Pak Abdul. Ini sudah akhir zaman. Banyak-banyakin bersyukur agar bahagia," sahut Barra sambil terkekeh kemudian berlalu. Lagi-lagi security bernama Abdul itu hanya terbengong dengan mulut menganga. Sejak bekerja di sana—belasan tahun yang lalu ia tidak pernah melihat Barra tersenyum seperti sekarang. Ia sudah bekerja sejak perusahaan itu masih dipimpin oleh ayahanda Barra. Ketika ana

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN