Chapter 16 : Ketakutan Lintang

1889 Kata

Abi buru-buru keluar dari taksi, tak lupa membayar ongkos kemudian berlari memasuki gedung rumah sakit. Setelah makan siang tadi, ia tak sempat menghubungi Lintang dan setelah jam pulang ia baru melihat panggilan tak terjawab dari Dona dan juga pesan yang mengatakan. ( Lintang pingsan, dia sekarang masuk UGD. ) Dan bodohnya kenapa juga malah asik ngobrol sampai lupa waktu. Dan sekarang ia berdiri di hadapan Dona dengan nafas menderu. "Mbak gi-gimana sama Lintang? Dia baik-baik aja kan, adik saya gapapa kan mbak?!" rentetan pertanyaan itu terlontar dari mulutnya, perasaan cemas tak bisa hindari. "Tenang dulu, tarik nafas pelan-pelan lalu hembuskan." "Hemmm..huft… " Abi melakukan instruksi dari Dona dengan baik. Ia mengangguk setelah dirasa sudah lebih baik. "Sini duduk dulu." Dona men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN