Chapter 88 : KETENTUAN

1761 Kata

Sudah dua hari sejak kepulangan mereka dari dokter, Nino tidak keluar dari ruang kerjanya. Soraya pun diabaikan untung ada Marko karena Angga masih di rumah sakit. "Masih marah, nona?" Marko meletakkan makan malam Soraya lalu menyimpannya untuk Nino nanti. Soraya mengangguk lemah. Dia pun mengerti siapapun di posisi Nino pasti akan marah juga apalagi penyakitnya tak mampu membuatnya bertahan lalu sekarang gumpalan darah tengah memenuhi kantong testis selama berada di rahimnya. Dokter Karin pun masih mendiskusikan tentang kehamilan Soraya dan apa yang harus mereka lakukan. Tetap mempertahankan atau terpaksa mereka hilangkan demi hidup Soraya. Sayangnya Soraya tau, ada atau tidak adanya anak ini dia tetap tidak bisa bertahan mendampingi Nino. Besok adalah hari pernikahan mereka sedangka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN