"Permisi nona," Punggung Abi berputar. "Ya, ada… " Abi menggantung ucapannya, tubuhnya kaku, wajahnya seketika pucat melihat wajah orang tersebut. "Abrina!!" Deg...deg...deg… "Wah, ini benar-benar kamu sayang. Sedang apa disini?" seorang lelaki tampak melihat sekitarnya. "Sekolah anak? Kamu sudah menikah? Benarkah? Kapan waktunya, kenapa gak… " lelaki itu terkekeh kecil saat Abi berdiri dan menjauh darinya ketika mendudukkan dirinya di samping gadis itu. "Kenapa sih, masih takut sama saya? Kenapa harus takut sayang, kita kan tau waktu… " lagi-lagi terkekeh kecil malah terlihat meledek tatkala Abi semakin menjauh darinya. "Abi, apa sih kok jadi… " "P-pergi." "Hei, jangan gitu dong cantik. Lebih baik kita… " "PERGI!!" Abi tak mampu bergerak hingga terjatuh, merangkak menjauh dari l