Season 2 : PAGI YANG MANIS

1906 Kata

Arumi duduk memeluk kedua lutut menenggak soju, sesekali tersenyum kecil melirik benda pipih di sebelah kaki kirinya. Pesan yang dikirim tadi sore belum dapat balasan, itu artinya rindu pun tak terbalas. Bodohnya, hanya beberapa jam saja ia sudah merindukan Kookie. Selemah itukah dia? Arumi tenggelam dalam pikirannya sendiri, tak sadar menghabiskan lima botol soju. Terlalu kesal pesan belum dapat balasan, Arumi menyembunyikan wajahnya terisak. Sesaat kemudian Arumi terlelap dalam mimpi indah beralaskan karpet berbulu. Sampai jam satu malam seseorang masuk dengan langkah terburu-buru ia berlari ke kamar Milo, menaruh hewan mungil berbulu itu di tempatnya kemudian ke kamar Arumi. "Setidaknya kamu nggak minum sama orang lain...honey." Kookie tersenyum tipis mendekati Arumi, membopong ga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN