"Apa yang daddy rasain," "Posesif, yang paling penting rasa nyaman inilah semakin dominan. Kenapa?" "D-dad, a-aku… " "Daddy, mommy." Kalimat yang sangat penting untuk Elvano dengar harus di pending dulu begitu pintu terbuka lebar. Untungnya baik Elvano maupun Abi sudah mengenakan pakaian, jadinya Arumi yang polos tidak tercemar atas kelakuan keduanya. Jujur Elvano ingin mendengar pengakuan Abi yang juga mencintai nya, dia berharap Abi bisa merasakan cintanya dalam beberapa hari ini. Elvano menjauh dari Abi, begitu juga Abi langsung bangun saat Arumi berjalan menghampiri mereka. "Mommy kenapa disini? Gak sama Umi lagi." Arumi berkaca-kaca menatap Abi. Gadis itu sampai kalang kabut sontak memukul lengan Elvano melihat Arumi. Plak! "Auw! Kok saya… " "Ssttt… diam." Abi melempar banta