Entah siapa yang terkena tembakan tersebut yang pasti semua orang menjerit ketakutan. Darah mulai menetes, Angga perlahan melangkah mundur memegang perutnya. Ia menunduk melihat darah semakin keluar. Ah!? Dialah yang terluka sementara dokter gadungan tersebut masuk ke dalam kemudi ambulance membawa pistol Angga yang ternyata berhasil ia rebut. Ambulance melaju kencang meninggalkan rumah sakit di ikuti orang-orang bertopeng. "Ketua!!" orang-orang Nino yang terluka menghampiri Angga begitu juga Karin yang menutup mulut, matanya berkaca-kaca melihat kondisi Angga. Lelaki itu terjatuh berusaha tetap sadar mencari handphone sekedar memberi kabar kepada sang bos. "Ke-kejar mereka jangan sampai lepas kirim lokasi kalian ke markas." ucapnya sebelum meringis memegangi lukanya. "Tapi ketua… "