Elvano berbaring menutup wajahnya dengan lengan di sofa meski ada kamar, ia hanya ingin disana saja.
Cklek, daun telinga Elvano bergerak mendengar pintu terbuka. Yakin itu bukan Arumi, ia memilih diam ingin tau apa yang Abi butuhkan.
Merasakan kehadiran Abi, Elvano sampai diam sampai mendengar bisikan dan colekan tepat di telinganya.
"Presdir, sudah tidur ya?" Elvano tak bergeming. Abi kembali bersuara kecil layaknya berbisik. "Presdir, bangun dong please. Presdir marah ya? Kan saya bener jadi ngapain harus marah."
Percayalah, Elvano bukan menahan gairah mendengar bisikan dari mangsanya melainkan menahan marah karena lagi-lagi Abi membahas masalah tadi.
"Iya deh maaf."
Cih maaf. Ingin rasanya Elvano melontarkan hal tersebut, namun ia tetap diam.
"Presdir bangun ih, saya cuma mau pi
