Chapter 43 : LUCU

1689 Kata

Amira dan Sintia memasuki restoran mewah, keduanya duduk dekat kaca sambil melihat-lihat pemandangan di luar yang terlihat mendung lagi. Setelah memesan menu, mereka larut dalam perbincangan hangat. Sintia selalu bertanya tentang Elvano pada Amira dan meski bersifat pribadi Amira tak sungkan-sungkan memberitahu seperti apa Elvano sejak kecil hingga sekarang. "Jadi ibu saranin kamu deketin aja dia terus, kasih perhatian dengan cara ngirim foto kek, nanyain udah makan apa belum ya emang terlalu klise sih tapi gapapa coba aja terus. Soalnya ibu tau, Elvano cuma butuh perhatian." "Apa dia juga gitu awalnya?" "Dia?" "Mantan istri mas Vano." Amira mengangguk-angguk kecil. "Iya. Itu juga atas perintah ibu. Ya semuanya dari saya, tapi bukan berarti saya mau kejadian itu terjadi apalagi teru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN