Bab 1. Karin
Selamat membaca berharap kalian suka...
____
“Woy gaes entar malem ada streaming konser BTS elu pada harus nonton!” Teriak Karin dengan semangat padahal Karin baru saja tiba disekolah, dia baru muncul dari pintu dan sudah berteriak sampai kelas digedung sebelah pun dapat mendengar teriakannya.
Krik... krikk
Satu kelas yang mendengar teriakan Karin hanya berkedip-kedip, beberapa anak yang saling adu jambak dan saling menjahili menatap Karin seperti patung untuk beberapa detik.
“Karin, mending kamu perbaiki nilai ulangan kamu dari pada ngebias gak jelas kayak gitu” Lala membagikan kertas ujian kemarin untuk Karin, Karin membuka lembar kertas ujian bulanannya yang tercoreng angka 45.
Kelas yang sempat jadi beku gara-gara teriakan Karin kembali ribut melanjutkan kegiatan mereka yang sebelumnya. Karin duduk dibangkunya menyimpan kertas ujian nya kedalam tas menyembunyikan nilai memalukan yang dia miliki.
“Jeblok lagi nilainya neng?” kata Dion tepat disamping wajah Karin dari belakang. Karin melayangkan tangannya yang pas mengenai pipi Dion.
“Bawel” jawab Karin.
Cewek yang duduk dibangku kelas 11 itu memutar kursinya untuk menatap Dion “Dion entar malam kamu harus nonton streaming nya BTS loh ya kalau enggak gak bakal aku traktir makan siang lagi” ancam Karin.
Dion berdecak lidah sambil menggelengkan kepalanya “Gak! Bosan banget deh nontonin mereka yang kerjaannya cuman mencak-mencak gak jelas begitu” Ejek Dion. Karin mendelik diikuti kakinya yang menginjak kaki Dion dibawah meja. Cowok yang dikenal Karin sejak SD itu mengaduh kesakitan.
“Ngomong gitu lagi coba biar aku lem sekalian bibirmu itu” Karin mendelik menatap tajam Dion dengan bola mata besarnya.
Dion mengangkat tangannya “Oke-oke aku temenin nontonnya tapi dalam mimpi ya” jawab Dion semakin menggoda Karin, sekali lagi Karin menginjak kaki Dion dibawah meja tapi Dion menghindar alhasil Karin memukulkan buku yang ada dimeja ketangan Dion. Sekali lagi cowok itu mengaduh kesakitan.
“Calon suami aku tuh mau konser aku sebagai calon istrinya harus mencari pendukung biar yang nyemangatin calon suamiku itu tambah banyak” jawab Karin. Dion berlagak ingin muntah mendengar kalimat Karin.
“Ngehalu teroos sampai kodok bisa terbang kamu gak akan bisa nikahin biasmu” Ucap Dion.
Karin mendorong meja Dion marah “Oke fix ya kalau gitu kemarin adalah yang terakhir aku traktir kamu” katanya kemudian Karin memutar kursinya keposisi awal.
“Sayang jangan ngambek gitu dong aku cuman bercanda kok” Rayu Dion tapi Karin sama sekali tidak mendengarkan ucapan cowok itu dengan mengeluarkan buku dari dalam tasnya.
“Nanti masih ditraktir kan” kata Dion lagi “Iya deh aku temenin nonton konsernya sampai mabok daratan juga gak papa asal kamu seneng” kata Dion terus membujuk. Karin justru menyumpal telinganya dengan airpod. Dion berdecak kesal sambil menoel noel bahu Karin dari belakang yang diabaikan oleh cewek itu.
Tepukan dari tangan Lala menyadarkan Dion jika saat ini guru sudah masuk kekelas untuk memulai pelajaran pertama hari ini.
Disaat yang lain pada belajar mendengarkan arahan Guru, Karin justru menggambar wajah idolnya diatas kertas sambil tersenyum stress.
Karina Maheswati putri keluarga kaya dimana ayahnya adalah bos tambang batu bara yang ada dikalimatan dan ibunya adalah pebisnis berlian. Karin punya satu orang kakak bernama Kevino Adrian anak kelas 12, usia Kevin cuman beda setaun setengah dengan Karin.
Tapi adik kakak itu seperti tidak saling mengenal ketika disekolah, Kevin anak yang pintar, tampan dan selalu juara kelas, Kevin juga bergabung dalam organisasi osis, hobi kevin adalah biola, Kevin bahkan punya fans page disekolah untuk anak-anak yang mengidolakan kakak Karin tersebut.
Berbeda dengan kakaknya yang memiliki popularitas baik disekolah yang sama, Karin justru sebaliknya dari semua sifat Kevin. Karin tidak cantik, pintar juga enggak, nilai ujiannya pas-pasan. Hobinya Karin adalah ngefangirl BTS dan bias nya adalah V atau KimTahyung yang beda 8 tahun dari usianya.
Karin mengoleksi semua pernak pernik mengenai bias nya, jangan heran ketika ada orang yang tanpa sengaja masuk ke kamar Karin mereka akan syok tiba-tiba. Kamar Karin penuh dengan poster V, semua dindingnya penuh dengan foto idol korea yang memiliki senyum kotak manis hingga membuatmu dapat diabetes tanpa mengkonsumsi gula.
Setiap libur sekolah ketika teman-temannya memilih liburan bersama keluarga maka Karin tidak, dia adalah putri konglomerat tentu saat liburan Karin akan memilih untuk liburan ke korea langsung untuk menonton konser boy band favoritnya. Meskipun putri keluarga kaya tapi belum pernah Karin bertatatapan langsung dengan idolanya dengan jarak dekat.
Karin langsung menyembunyikan kertas hasil coretannya dibawah meja ketika seorang guru mendatangi mejanya. Karin pura-pura mengerjakan soal sedangkan Dion dibelakangnya hanya menggelengkan kepala.
Bell istriahat berbunyi dan orang paling pertama bersorak adalah Karin sampai seorang guru terkejut karena teriakan cewek itu, spontan Karin menutup bibirnya dengan telapak tangan dan meringis tanpa rasa malu.
Guru yang terkejut tadi menggelengkan kepalanya karena tingkah Karin “Tugas yang belum selesai hari ini dijadikan PR untuk kelas berikutnya saat jam pelajaran saya jadi jika ada yang belum mengerjakannya silahkan berdiri diluar kelas sampai jam istirahat” ucap Guru tersebut lalu keluar dari ruang kelas.
“Untungnya gak kena semprot lagi lu” Celetuk Dion.
Karin menoleh “Palingan suruh cuci wc atau di skors ya kan. Kalau di skors aku akan memanfaatkan waktuku untuk pergi ke Korea lagi selama tiga hari” jawab Karin dengan bangga. Dion hanya mampu menggelengkan kepalanya lagi.
“Dari pada pergi ke korea cuman mau ngebucin mending belajar yang pinter” Dion menepuk kepala Karin dengan buku tugasnya. Karin mengerucutkan bibirnya hampir mengomeli Dion tapi tidak jadi.
Cewek itu lantas berdiri berjalan melompat-lompat dengan girang keluar kelas.
“Teman kamu gilanya kapan sembuhnya sih” tanya Tino yang berdiri disamping Dion sambil memegang buku dan juga tas ranselnya menatap kepergian Karin.
Dion tertawa kecil lalu mengedikkan bahunya “Gak tau kapan soalnya segala macam obat gak mempan bikin tuh cewek sembuh palingan sampai ada kiamat juga gak bakalan sembuh” jawab Dion. Tino menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan teman cewek sekelasnya itu.
Karin melihat ada anak-anak cowok duduk didepan kelas sambil bermain gitar, tak banyak bicara lagi, Karin menghampiri anak-anak itu dengan duduk ditengah-tengah para cowok itu lalu berkata “Musiknya BTS dong” katanya tanpa rasa malu.
Cowok-cowok yang bermain gitar itu langsung berhenti bermain untuk menatap Karin aneh “Pacarmu Dan?” tanya Dimas karena satu-satunya cowok dengan mantan terbanyak adalah teman satu kelasnya ini.
Cowok yang dipanggil ‘Dan’ itu menggeleng cepat “Bukan” jawabnya cepat.
Karin memanyunkan bibirnya lagi kemudian berdiri menepuk pundak beberapa cowok itu bergantian setelahnya melambaikan tangan tersenyum girang dan lari sambil lompat lompat lagi.
“Aku baru tau kalau sekolah kita ada anak kayak gitu” celetuk Dimas yang langsung dapat tatapan dari dua temannya yang lain. “Apa? Aku benarkan?” imbuh Dimas meyakinkan.
____
Bersambung...