Layaknya sepasang suami-istri aku dan Lala tidak canggung untuk duduk berdampingan. Diantara kami memang tidak pernah ada masalah, layaknya teman yang berbagi kehidupan. Kami mengikuti alur yang tercipta dan senyum bunda merekah melihat betapa akurnya kami. Selesai akad nikah acara selanjutnya adalah resepsi yang digelar di hotel tempat kami menginap. Lala seringkali dilibatkan bunda ke dalam perkumpulan teman-temannya sedangkan aku menemani kedua adik kembarku ini. "Mas Afi, kapan punya dedek kembar?" "Setahun lagi lah ya, " jawabku diiringi kekehan ringan dan membuat gadis kecil menggemaskan ini mencebik. "Kata bunda gak lama lagi." Sok tau, aku sentuh aja enggak, ah bunda. "Hmm, makan yang benar cimol," Aku mengingatkan dan berusaha untuk melepaskan obrolan yang gak penting in