Sebelum kata cerai itu terucap dari bibirnya, aku mencurahkan semua isi hatiku pada teman-temanku yang terpercaya. Aku meminta saran, apa yang harus aku lakukan dan mereka kompak mengatakan, "Cerai!" "Percuma loe pertahankan jika akan buat sakit hati loe semakin bertambah." "Gak usah berharap sesuatu yang sudah pasti bukan untuk loe. Masih banyak lelaki di luar sana yang bisa mencintai loe apa adanya." Dengan kekuatan hati aku mengucap Bismillah, "Mas, ceraikan saja aku jika kamu tidak bisa mencintai aku." Dan kata talak itu terucap lancar dari mulutnya tanpa dia harus berpikir panjang. Air mataku jatuh dan dia tidak peduli, meninggalkan aku begitu saja. Aku seperti beban dalam hidupnya dan kini beban itu telah hilang dan dia bebas. "Icha, astagfirullah." Sekarang aku di bandara men