AM. Harus Lupa.

1048 Kata

Gelak tawa bunda dan para adik suamiku ini terdengar sampai keluar rumah. Kami kumpul keluarga, makan besar di halaman samping. Semua makanan tidak ada yang beli melainkan masak sendiri. Aku dan Salisha memasak dari sejak setelah shalat subuh dan selesai jam 8 pagi. Ayam bakar, Udang bakar, Seafood saos padang, ada sayur asam juga, ayam goreng dan nasi bakar. Oma juga ada, beliau selalu mengusap perutku dan memeluknya. Seperti menunggu cicit perdana. Padahal dari Ikhsan dan Aksan sudah ada 3 orang dan lucu-lucu semua. "Oma gak sabar lagi Cha, kamu sudah berapa bulan sih?" "8 bulan Oma, sabar ya, 1 bulan lagi." Sekarang sudah 8 bulan, serasa kemarin barusan 7 bulanan dan hubungan aku dan Mas Afi kembali membaik. Lebih mesra daripada sebelumnya. Dia semakin overprotective. Hp-ku disad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN