"Dan apa Mas?" "Tanpa penolakkan!" Aku membeku dengan degup jantung yang tak beraturan. Belum aku jawab boleh atau tidak dia langsung mengalihkan panggilan video padaku. Tenang Icha, dia hanya ingin melihat mata kamu bukan lihat yang lain. Bergegas aku mamakai perlengkapanku, hanya mata yang terlihat. Berapa kali tarik ulur napas dan ya, aku siap. "Hai," Terpana, itu yang aku rasakan sekarang saat menatap wajahnya. Aku lupa bernapas untuk sepersekian detik. Untung saja hanya mata, jika dia bisa melihat keseluruhan wajahku pasti dia tertawa melihat mulutku yang terbuka karenanya. "Hai juga," samar aku membalas sapaannya. Aku benar-benar sulit bernapas, MasyaAllah, dia lebih tampan dari idolaku K-Pop Korea. Dia terlihat maskulin dengan rambut yang sedikit acak-acakkan. Bulu halus d