10

1517 Kata
Sore hari ini mereka pun masih di dekat pantai karena memang mereka menunggu sunset. Sekarang lah waktu nya, mereka mengambil banyak foto sekarang. Raisa juga tampak berfoto bersama dengan Raffa pada saat ini. Lagi-lagi saat berfoto di sunset ini Raisa teringat akan dulu diri nya yang foto bersama dengan Gilang dan yang lain nya saat mata hari mulai terbenam di dekat pantai. Entah lah kenapa memori itu masih juga menghantui Raisa. Namun ada perbedaan yang kentara antara dahulu dan sekarang, dimana dahulu saat bersama dengan Gilang, Raisa hampir tak punya foto hanya berdua saja. Karena saat foto di pantai pun harus di foto sembunyi-sembunyi oleh Abyan agar Raisa memiliki foto berdua bersama dengan Gilang itu. Jika sekarang, Raisa ingin foto bersama dengan Raffa, ia ingun mengambil banyak foto pun tak masalah karena Raffa juga senang bisa punya banyak momen yang diabadikan bersama dengan Raisa. Ya, perbedaan itu sangat kentara antara Gilang dan Raffa. Raffa jelas seribu kali lebih baik daripada Gilang, tapi kenapa Raisa saat ini belum bisa melupakan Gilang? Entah lah Raisa sendiri tidak tahu jawaban yang pasti, ia hanya merasakan. "Eh nanti malam barbeque gimana?" tanya Ayu yang tiba-tiba saja bicara. "Astaga Ayu, terlalu mendadak lah keinginan Lo itu. Masa iya mau barbeque nanti malam tapi sore gini belum nyiapin apa-apa. Gimana cara nya bisa barbeque deh Lo tuh aneh aja." ujar Rara kepada Ayu tersebut saat ini. "Eh dengerin gua dulu, gua tahu resto barbeque enak yang bisa home service gitu deh. Jadi mereka ntar nganter segala bahan nya. Kalo di villa ga ada alat barbeque nya kita juga bisa sewa disana. Gimana?" tanya Ayu itu. "Wah boleh tuh ide nya Ayu, Caca seneng ini kalo nanti barbeque. Eh iya Bimo sama Nanda tadi ngeliat ada alat buat barbeque ga disana?" tanya Raisa. "Ada kok, disana mah lengkap. Yang ga ada cuman bahan nya buat masak aja. Jadi kita harus beli, bisa tuh beli di tempat yang di rekomen si Ayu. Seru juga kalo nanti malam kita barbeque." ujar Bimo menjawab ke Raisa. Mereka semua setuju dan akhir nya Ayu memesan itu, mereka akan memulai nya nanti setelah jam 7 karena jam 6 ini mereka akan otw ke villa. Mereka mandi dan berganti baju setelah itu baru nanti mereka barbeque. Dan kini mereka teringat bahwa mereka hanya membawa baju ganti satu saja, akhir nya mereka pergi ke toko yang ada di dekat pantai untuk membeli baju tidur. Setelah sudah mereka langsung pergi ke villa yang sudah mereka pesan. "Meski pun dekat tapi mereka tetap pakai mobil karena mereka akan memarkirkan mobil di villa saja. Jika merrka memarkirkan mobil di pantai takut nya malah akan bagaimana juga. Sekarang ini mereka sudah sampai di Villa. Mereka langsung masuk dan bergantian untuk mandi. Ada yang lucu saat ini, tadi mereka memutuskan untuk membeli baju dan celana yang sama untuk tidur. Jadi mereka akan terlihat kembaran baju saat nanti barbequean. Yang paling awal sudah siap adalah Ayu, Raisa dan Gerald. Mereka sedang menunggu orang yang mengirim kan barbeque itu di depan villa ini. "Lo udah kasih nama villa yang bener kan Yu?" tanya Rara yang baru saja siap dan ia ikut berkumpul di depan, lalu ia bertanya kepada Ayu tersebut. "Udah bener dong gua, masa iya salah. Lagi pula gua udah share lock juga kok. Jadi ga mungkin tersesat deh pokoknya. Eh iya kalo Bimo sama Nanda udah ada nanti suruh bawa kesini ya tempat buat barbeque nya. Kita barbeque disini aja kan ya? Atau mau di taman belakang?" tanya Ayu tersebut. "Kayak nya taman belakang aja sih Yu, kalo disini agak ngeri sih. Ntar ga jadi privasi hahhaa. Sok-sok banget, tapi tadi anak-anak bilang kalo di taman belakang aja. Sekalian ngeliat view laut nya lebih wow." ujar Rara dan Ayu pun mengangguk. Kini mereka sudah melihat bahwa yang mengirim sudah datang. Mereka pun langsung membayar dan setelah itu mereka membawa bahan-bahan makanan itu ke taman belakang. Tak lupa mereka mengunci pintu depan terlebih dahulu karena setelah ini mereka semua akan berkumpul di taman belakang. Mereka sudah sampai disana, disana juga sudah ada Bimo, Nanda, Milo dan Raffa yang sedang megatur alat untuk barbequean. Kini mereka semua pun bergotong royong demi makan malam. Api sudah berhasil di hidup kan dan mereka sudah mulai memanggang saat ini. Tak lupa mereka membuat story i********: juga. Meski pun perut belum kenyang yang penting story i********: sudah tayang. Mereka ingin pamer. Mereka pun sudah mendapatkan beberapa makanan yang sudah masak, tapi mereka sudah sepakat jika makanan belum masak semua mereka tidak boleh makan terlebih dahulu. Nanti yang ada makanan itu malah di habis kan oleh oknum-oknum seperti Bimo, Nanda, dan Rara yang mana mereka omnivora. Mereka akhir nya setuju dan sampai saat ini belum ada yang melanggar janji dari mereka smeua. Mereka masih patuh pada peraturan. Gilang kini berada di rumah nya, masih dengan teman-teman nya yang sedang bermain game. Ia juga ikut bermain tapi lagi-lagi ia sedikit bosan dan akhir nya mulai untuk membuka handphone nya. Lagi-lagi juga, membuka handphone merupakan kesalahan besar yang ada dalam hidup Gilang saat ini. Ia melihat story i********: teman-teman Raisa yang terlihat mereka semua sedang barbequean. Namun bukan itu yang di lingkari dan menjadi perhatian dari Gilang, tapi lebih ke Raisa yang tampak romantis sekali dengan Raffa. Raisa tidak pernah beranjak dari samping Raffa yang tengah mengusap rambut Raisa. Jika melihat seperti ini Gilang menjadi merasa menyesal karena dulu diri nya tidak pernah memanfaar kan dekat nya dia dengan Raisa. Ia menyesal karena jarang sekali mengusap lembut rambut Raisa, padahal yang ia tahu Raisa sangat menyukai nya. Argh, kenapa dia memikirkan Raisa lagi. Bukan kah Raisa yang selama ini sudah mempermainkan diri nya. Ia tidak akan lagi memikirkan Raisa. Meskipun akan sangat susah karena kini mereka di sekolah yang sama. Gilang tidak mungkin pindah sekolah lagi, lagi pula ia senang juga ada di sekolah tersebut. "Gua mau duel siapa yang berani?" tanya Gilang yang sudah menghempas kan handphone nya ke sofa di belakang nya. Ia akan melampiaskan amarah nya dengan bermain game bersmaa teman-teman nya. Mereka semua tampak kaget karena Gilang mengajak duel karena Gilang sudah lama tidak seperti itu. Akhir nya sekarang Adam yang berani maju. Yang lain nya pun sekarang menjadi penonton dulu. Mereka tampak semangat menonton permainan antara Adam lawan Gilang karena mereka sama-sama bagus jika bermain game. Sementara itu Abyan sekarang menonton sembari melihat ke i********:. Ia melihat story dari teman-teman nya yang mana ternyata mereka semua memutuskan untuk bermalam di villa dekat pantai dan sekarang mereka sedang barbequean disana sangat meriah. Pasti Gilang tadi ngeliat ini deh maka nya dia ngajak duel tiba-tiba. Tapi untung aja sekarang lampiasan dari Gilang itu bukan sesuatu yang menyeramkan dan bikin kesehatan dia memburuk. Sorry Lang, gua ga bisa apa-apa. Gua tahu kalo hati Lo dah jatuh ke Raisa, tapi gua juga tahu kalo daripada Lo sama Raisa lebih banyak yang dukung Raisa sama Raffa karena memang Raffa ga akan pernah nyakitin Raisa. Batin Abyan tersebut disana. Raisa dan yang lain nya sudah selesai memasak. Akhirnya acara makan-makan pun dimulai, sekarang mereka mengambil piring dan mulai makan. Mereka tampak sangat senang makan nya, meskipun mereka juga harus menunggu lama hanya untuk makan daging, sosis dan juga beberapa sayuran. "Gila sih bumbu nya enak bener woy, kayak nya besok kalo kita mau barbequean lagi fix sih pesen di yang ini aja." ujar Bimo pada mereka semua. "Iya setuju banget, enak bener dah. Daging nya juga fresh banget jadi pas kita makan bener-bener daging fresh teerus di masak dan pokok nya enak deh gua aja sampai ga bisa berkata-kata kok." ujar Rara kepada yang lainnya juga. "Caca setuju sama Bimo dan Rara." ujar Raisa yang kini makan nya belepotan. Untung saja ada Raffa yang mengusap pelan bibir dari Raisa. Mereka semua masih menghabis kan makanan ini. Sebenarnya tadi mereka memasak banyak karena memang mereka membeli banyak bahan nya. Dan sekarang karena saking enak nya masakan mereka yang banyak itu pun akhirnya ludes dimakan oleh mereka semua. Mereka tampak kenyang. "Aduh kenyang banget ini mah, enak bener dah." ujar Nanda tersebut. "Jangan langsung pada tidur ya, ga baik loh." ujar Ayu kepada mereka. "Iya Ibu Ayu, ga bakalan tidur kok." ujar Nanda menjawab Ayu tersebut. Mereka sekarang berkumpul disana dan duduk di rerumputan taman belakang. Kini mereka menatap bintang di langit yang sedang banyak-banyak nya bersinar. Mata mereka seperti terpaku melihat jutaan bintang disana. "Wahh tidur di atap kan bintang kayak nya enak ya." ujar Rara tersebut. "Iya, tapi ya jangan lah. Nanti di gigit nyamuk kalo tidur disini." ujar Bimo. Mereka masih mengagumi lukisan langit yang ada di atas mereka, sampai akhir nya mereka merasa kedinginan dan pindah ke dalam. Mereka membuat coklat panas dan karena coklat panas itu lah beberapa dari mereka langsung mengantuk dan akhir nya tidur di kamar mereka masing-masing. Yang tersisa sekarang hanya lah Gerald dan Milo, mereka berdua sedang membicarakan tentang hidup mereka. Gerald tampak lebih banyak bertanya ke Milo karena sebenarnya ia ingin menanyakan apakah Milo masih menyukai Mila atau tidak. Jika iya dirinya dan teman-temannya yang lain akan membantu Milo dan Mila untuk balikan. Lagi pula mereka itu merupakan pasangan yang cocok juga. Mereka masih berbicara sampai larut malam.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN