8

1536 Kata
Hari ini Raisa dibangunkan oleh Milo pada pukul lima pagi, bukan karena apa Milo membangun kan Raisa pada pukul lima pagi di hari libur seperti ini. Ini semua karena nanti mereka akan pergi ke kebun binatang dengan yang lain. Semua nya juga akan berkumpul di rumah Raisa nanti maka nya Milo membangun kan sekarang agar saat mereka datang nanti Raisa sudah siap. "Caca masih ngantuk Aa." ujar Raisa kepada Milo dengan cemberut. "Bangun dong Ca, kan kita mau ke kebun binatang buat liburan sama take video nanti. Ayo Ca, nanti yang lain udah datang dan udah siap-siap kamu malah belum siap sama sekali loh." ujar Milo yang akhir nya membuat Raisa bangun. Kini Raisa sudah bangun tapi masih bersandar di lengan dari Milo. Milo hanya diam saja sekarang karena ini juga salah satu kebiasaan dari Raisa yang saat bangun tidak bisa langsung bangun begitu saja. Maka nya sekarang ia menunggu Raisa sudah siap untuk bangun. Lima menit kemudian akhir nya Raisa sudah benar-benar siap, ia pun pergi ke kamar mandi sekarang. Sementara itu Milo keluar untuk bersiap-siap juga, ia tadi memang sudah mandi tapi dirinya belum berganti baju. Jadi nya ia sekarang ganti baju. Pukul tujuh Raisa sudah mandi dan sudah berganti baju, ia belum dandan karena ia akan makan terlebih dahulu. Saat ini ia makan dengan nikmat, ia tampak mensyukuri apa yang ia dapat kan saat ini dari Tuhan. Setelah makan, Raisa naik lagi ke atas untuk berdandan. Saat ia sedang dandan itu lah, Lini, Ayu dan Rara sampai ke rumah nya. Rara saat ini nebeng Lini dan Ayu karena ia takut di marah lagi oleh Nanda dan Bimo karena diri nya yang lama dalam dandan. Ya gimana tidak lama, mereka hanya tidak tahu saja jika cewek memang sangat lama saat berdandan. Banyak sekali proses yang harus di lalui supaya terlihat cantik dengan make up di wajah mereka. "Aa Milo, Caca dimana ya A?" tanya Lini yang sangat genit pada Milo. "Caca nya ada di kamar, kalian ke kamar aja. Caca tadi lagi dandan." ujar Milo dan mereka pun akhirnya naik ke atas untuk pergi ke kamar dari Raisa. Saat sudah sampai di depan kamar mereka mengetuk pintu kamar Raisa. "Iya, masuk aja. Pintu ga Caca kunci." ujar Raisa saat diri nya mendengar pintu kamar nya di ketuk. Tak lama kemudian tiga orang itu masuk ke dalam kamar Raisa. Mereka tampak melihat Raisa yang berdandan. Dandanan dari Raisa sekarang itu tampak sangat natural dan elegan. Tidak seperti dulu yang mana dandanan Raisa sedikit terlalu berlebihan atau istilah nya menor lah. "Wahh kalian semua pada cantik banget." ujar Raisa menatap mereka. "Ah iya dong kita gitu. Tapi Caca lebih cantik sumpah. Caca beneran keliatan cantik banget sih." ujar Rara yang tampak melihat Raisa sekarang. Rara tidak berbohong sama sekali karena memang Caca terlihat cantik. "Ah kalian ini bisa aja sih. Udah lah Caca malu tau." ujar Raisa ke mereka. Setelah itu mereka mengobrol sembari Raisa menyelesaikan make up nya. Setelah udah selesai, mereka turun ke bawah dan ternyata teman-teman yang lain sudah datang. Mereka akan menggunakan dua mobil pada saat ini. "Eh guys gua tadi ngeliat di berita sih kalo Kebun Binatang lagi di tutup soal nya lagia da pembersihan kebun binatang gitu. Nah gua sama yang lain tadi udah bahas tentang itu dan kita semua memutuskan buat ganti tempat." ujar Bimo mengatakan itu pada Raisa, Rara, Lini dan Ayu yang baru aja turun. "Wahh sayang banget ya, terus kemana dong? Kalian tadi udah mutusin buat ganti tempat kemana?" tanya Ayu dan akhir nya mereka menjawab bahwa mereka akan pergi ke pantai. Karena ini lah mereka mengganti pakaian. "Kalo di pantai harus ganti baju ini, untung gua bawa baju ganti. Wait ya guys kita harus ganti baju dulu." ujar Rara kepada mereka. Mereka pun hanya bisa mengangguk karena tidak hanya Rara saja yang berganti baju tapi juga Raisa, Lini dan Ayu. Memang cewek itu sangat ribet sekali dalam penampilan. Para cowok masih menunggu para cewek yang saat ini masih berganti baju sembari mengobrol. Milo sedang melihat di i********:, ada yang menarik dirinya untuk melihat dengan seksama pada salah satu postingan di i********: yang mana caption nya berbunyi 'teman yang dibutuhkan, ada saat susah maupun senang, pemenangnya adalah teman-teman dari Gilang'. Karena itu lah ia melihat video itu yang mana dalam video tersebut memperlihatkan percakapan antara Gilang dan teman-temannya yang mana Gilang ingin meminum minuman alkohol tapi teman-teman nya tidak memperbolehkan diri nya karena akan berdampak pada ginjal nya tersebut. "b*****t Gilang." ujar Milo tiba-tiba yang membuat teman-teman nya yang lain saat ini menatap ke arah Milo. Mereka khawatir jika Gilang dan Milo bermasalah lagi hingga terjadi hal seperti yang terjadi kemarin di sekolah. "Kenapa lagi Mil dia?" tanya Gerald pada Milo. Milo sebenarnya ingin memperlihatkan video itu kepada Gerald, tapi disini juga ada yang lain nya. Ia tidak ingin membuat asumsi-asumsi baru karena disini hanya Milo dan Gerald saja yang mengetahui bahwa sebenarnya Raisa yang mendonorkan ginjal untuk Gilang. Jadi Milo saat ini menggelengkan kepala nya tanda tak apa-apa. Ada yang aneh, pasti Milo nemuin sesuatu tentang Gilang deh sampe Milo ngomong kayak gitu. Mungkin dia ga mau nunjukkin karena disini ada yang lain nya, mereka kan belum tau tentang siapa pendonor ginjal untuk Gilang. Nanti deh gua bakal cari tahu. Batin Gerald. Namun sebelum ia mencari tahu sendiri, Bimo sekarang sudah heboh melihat ke handphone nya. "Wah emang sinting bin gila ya itu si Gilang. Udah bener Tuhan ngasih kesempatan kedua buat dia hidup lewat orang yang udah donorin ginjal buat dia. Eh sekarang dia dengan b**o nya mau minum minuman alkohol. Ga ngotak itu anak, dengan dia kayak gini kan cuman bikin sia-sia hidup dia aja. Untung aja temen-temen nya pada waras dan baik bener sama dia." ujar Bimo. "Apa sih Bin? Coba mana gua mau lihat. Jadi penasaran gua kalo kayak gini tuh. Eh anjir beneran dong. Gila itu anak. Ada masalah apa sih tuh anak, ga ngotak bener sih sumpah." ujar Nanda. Akhir nya Gerald mengetahui alasan dari Milo tadi mengumpat dengan nama Gilang. Seperti nya Gilang memang sudah gila. Untung saja teman-teman nya masih waras semua. "Udah mending berhenti bahas dia, lagi pula sekarang kita mau liburan. Nanti suasana liburan malah jadi suram." ujar Gerald dan akhir nya mereka pun berhenti membahas tentang itu. Berhenti nya mereka itu bersamaan dengan para cewek yang sudah siap dengan baju mereka yang sudah ganti. Kini mereka semua sudah berjalan menuju ke depan rumah. Saat ini mobil mereka sudah meninggalkan pekarangan rumah Raisa. Mereka tak sabar untuk liburan di pantai meski pun tadi nya mereka tidak ingin kesana. Raisa tampak duduk bersama dengan Raffa dan Gerald, Raisa bersandar di bahu Raffa. Mereka juga mengambil beberapa video yang akan di upload di story i********: mereka. Kini Raisa juga sudah meng-upload story i********: yang berisi diri nya dan juga teman-teman nya. Lalu ada story yang hanya berisi Raisa dan Raffa saja. Rasa nya Raisa benar-benar bahagia tak terkira. Ia seperti terlahir kembali setelah Raffa kembali ke dalam hidup nya saat ini Sementara itu di rumah Gilang mereka semua sedang bermain PS 5 sembari memakan camilan yang ada. Gilang tampak sedang berhenti bermain dan hanya menjadi penonton saja. Sementara itu ia juga melihat ke arah handphone nya. Ia tampak menscroll i********: dan membuka story i********:. Hingga pada akhir nya tangan nya berhenti di story i********: milik Raisa. Disana Raisa terlihat menyandar di bahu milik Raffa, sangat cocok dan sangat romantis sekali. Tidak seperti Gilang yang mana Raisa bisa bersandar hanya saat dulu mereka berada di pesawat dan Riasa ketiduran di sana. Sementara dengan Raffa, Raisa bisa bersandar kapan saja dan dimana saja. Setelah Gilang pikir-pikir memang Raffa terlalu banyak lebih nya di banding dengan dirinya. Gilang terlihat sangat kurang jika disandingkan dengan Raffa yang bisa di bilang punya segala nya yang di cari oleh Raisa. Gua sama Raffa beda Ca, bahkan perbedaan gua sama dia itu 180°. Kayak langit dan bumi, tapi kenapa Lo pilih gua sebagai pelampiasan? Sebagai pengganti dari Raffa untuk sementara? Kenapa Lo ga milih orang lain aja? Kenapa ga milih Abyan yang lebih mirip sama Raffa? Kenapa harus gua yang Lo pilih dan Lo jatuhin kayak gini? Batin Gilang dengan kesal saat ini. Gilang tampak pergi dari tempat mereka bermain PS, kini Gilang pergi ke kamar nya, tepat nya di balkon kamar nya. Mereka yang bermain PS pun langsung sadar dengan kepergian dari Gilang. Kini mereka bertanya-tanya kenapa mood Gilang berubah saat ini. Apa yang membuat mood Gilang berubah seperti itu. Akhir nya mereka memutuskan untuk mencari tahu. Mereka mulai membuka handphone, lebih tepat nya i********: karena tadi mereka melihat Gilang berubah setelah melihat i********:. Mereka masih mencari hingga mereka menemukan story Raisa yang seperti nya menjadi penyebab atas perubahan dari Gilang tadi. Akhir nya mereka paham sekarang. Mereka sebenarnya ingin pergi ke kamar Gilang, tapi sepertinya Gilang butuh waktu sendiri. Pada akhir nya mereka melanjutkan bermain game saja disana. Gilang tidak akan menganggap mereka jelek karena ini yang diingin kan Gilang, ia ingin sendiri dan tidak ingin teman-teman nya memikirkan diri nya. Ia lebih suka saat diri nya sedang kepikiran seperti ini teman-teman nya tetap pada aktivitas mereka seperti sekarang. Gilang kini melihat ke langit di atas yang mana ia melihat itu bagaikan Raffa, dan Bumi yang ia pijak adalah dirinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN