Akhirnya setelah sekian lama Arnav menyuarakan pendapatnya seperti biasa layaknya manusia normal. Bukan hanya bersikap pasif dan defensif setiap kali Raellyn mendekati dan mengajaknya bicara untuk meluruskan masalah mereka. Menyadari bahwa pria itu kini menjadi pusat perhatian dua wanita, cepat-cepat Arnav berlalu dari sana dan sekali lagi mengurung dirinya di ruang perpustakaan. “Mrs. Maddy sepertinya aku akan kembali melakukan tugasku. Jadi aku akan meninggalkanmu sekarang,” tutur Raellyn yang langsung mendapatkan sambutan berupa anggukan kepala dari wanita itu. “Tentu saja, semoga berhasil Nyonya. Saya akan kembali bekerja,” sahut Mrs. Maddy yang langsung membungkukan badannya dan berlalu kembali ke kegiatannya lagi. Setelah di tinggal pergi, Raellyn menghembuskan napasnya secara per