Di hari bahagia ini, Sofya tidak bisa membendung hasratnya untuk terus tersenyum. Kepalanya dihiasi oleh hiasan yang sering digunakan para pengantin. Benar sekali, Sofya telah melepas masa lajangnya bersama lelaki bernama Dimas. Lelaki yang menolongnya saat dia akan terjatuh ketika mengantar roti.
Hampir dua tahun mereka menjalin hubungan, Dimas akhirnya memutuskan untuk meminang Sofya. Acara pernikahan diadakan cukup megah. Banyak kerabat dan sanak saudara yang diundang. Acaranya pun berlangsung selama dua hari dua malam. Dan sekarang masih hari pertama.
"Akhirnya, kamu jadi milik aku juga." bisik Dimas di samping telinga Sofya.
Wajah Sofya bersemu merah mendengar perkataan Dimas. Hatinya berbunga, karena bisa menjadi istri dari lelaki yang dia cintai.
"Ya ampun, Sofya! Selamat ya!" Astri datang dengan hebohnya dan langsung memeluk tubuh teman dekatnya.
"Kamu cantik banget pakai baju pengantin. Enggak nyangka loh aku, kamu akan menikah secepat ini." ujar Astri lagi masih sambil memeluk Sofya erat.
"Makasih ya, Tri. Aku doain kamu cepet nyusul."
Di hari pernikahannya, Sofya senang karena Astri bisa datang di sela-sela kesibukannya bekerja.
Astri melepaskan pelukannya, dia menatap wajah ayu milik teman dekatnya. Astri turut berbahagia atas pernikahan Sofya.
"Aku saja belum ada jodoh, masa sudah mau nikah saja." kekeh Astri.
"Haha... Ya kan siapa tahu, datang ke pernikahan aku nanti ketemu jodoh."
"Bisa saja kamu."
Astri pun ikut menyelamati Dimas dan meminta agar lelaki itu menjaga Sofya benar-benar, jangan sampai menyakiti teman dekatnya. Tak lupa, Astri juga ikut berfoto dalam album pernikahan Sofya dan Dimas.
***
Dada Sofya sesak saat hakim mengetukkan palu untuk memutuskan perceraiannya dengan Dimas. Kini, dia sudah resmi menjanda. Dimas bukan lagi suaminya, melainkan lelaki yang sudah menyakitinya.
Tiga tahun menikah dengan Dimas dan dikaruniai satu orang putra, tidak membuat Sofya mau mempertahankan pernikahan mereka. Sofya lebih memilih melepaskan Dimas begitu saja. Sakit hatinya tentang perselingkuhan Dimas dan Astri, membuat Sofya benar-benar tidak ingin berhubungan lagi dengan keduanya. Sofya memilih hidup berdua bersama Mongky.
Sidang telah usai, Sofya berjalan perlahan keluar dari pengadilan. Kepalanya tertunduk menatap ujung kakinya sambil memikirkan, apa yang akan dia lakukan mulai sekarang usai bercerai dari Dimas.
"Makasih ya, sudah melepaskan Mas Dimas buat aku."
Hati Sofya bergejolak mendengar perkataan Astri barusan. Dia menatap muak dan kesal serta marah pada Astri. Kedua tangannya terkepal kuat-kuat. Ingin sekali rasanya Sofya mencabik-cabik wajah Astri saat itu juga.
"Dasar, perempuan enggak tahu malu. Sudah merebut suami orang, masih bernyali juga datang ke hadapanku." sentak Sofya tanpa menghiraukan orang-orang sekitar yang mungkin akan melihatnya.
Astri melangkah maju, mendekati Sofya dengan wajah angkuhnya. Dia terlihat puas setelah mendengar bahwa Dimas resmi bercerai.
"Aku enggak merebut ya, Mas Dimas saja yang lebih suka sama aku dari pada kamu."
Usai mengatakan hal demikian, Astri langsung pergi dari sana sambil memakai kacamata hitamnya. Sedangkan Sofya, dia masih berusaha meredam kekesalannya agar tidak terlihat aneh di depan orang.
"Aku sumpahin, hidupmu sampai keturunanmu tidak akan merasakan kebahagiaan." kata Sofya serius.
***
Next...