9 (Revisi)

1868 Kata
Ara menunggu Alex bersama dengan Nindy karena kebetulan pacar Nindy juga sedikit telat menjemput nya. Nindy memang sudah memiliki pacar anak SMA 75, dia merupakan kakak kelas satu tingkat dan mereka sudah berpacaran sekitar satu tahun. “Gua kok khawatir ya Nin, gua takut hal yang ga gua harapin nanti kejadian Nin. Gimana dong Nin.” ujar Ara dengan wajah nya yang kentara sekali ketakutan nya. “Lo tenang aja ta Ra, abang lo tadi kan udah bilang ga bakalan nyari masalah disini jadi lo tenang ya.” ujar Nindy yang mencoba menenang kan Ara tersebut. “Iya Ra, semoga ga papa ya.” ujar Ara masih sembari berdoa untuk Alex. Tak lama kemudian saat mereka masih menunggu di gerbang sekolah terdengar suara ramai-ramai yang berasal dari sekolah di sebrang mereka yaitu SMK 50. Nindy dan Ara saling pandang saat ini, mereka benar-benar takut jika nanti ada tawuran. Tapi seperti nya memang ada tawuran di belakang SMK 50 saat ini dan detik ini juga. “Pak suruh yang di luar sekolah masuk dan kunci gerbang.” teriak Brian yang entah darimana muncul nya. Brian saat ini bersama anak-anak yang lain nya terlihat berlarian menuju ke belakang SMK 50. Jika mereka tidak kesana pasti tawuran itu akan semakin menyebar dan bisa saja sampai ke SMA 45 yang memang dekat. Ara dan Nindy saling pandang saat ini ternyata memang benar ada tawuran antara SMK 50 entah dengan SMA atau SMK mana. Tak lama setelah itu Niko yang merupakan pacar dari Nindy datang menjemput Nindy yang menunggu nya itu. “Sayang aku pulang nanti aja ya, aku mau nemenin Ara. Di depan juga ada tawuran sayang.” ujar Nindy dengan khawatir sementara Ara terkjeut dengan jawaban. “Eh ga usah gua nanti bisa masuk ke gerbang kok. Lo pulang aja sekarang Ndy mumpung belum sampe sini. Kak Niko bawa Nindy pulang dengan selamat ya sampai di rumah. Jangan mikirin gua udah sana balik.” ujar Ara kepada Nindy dan Niko. “Lo yakin Ra? Gua bisa balik lagi nanti kok.” ujar Niko diangguki oleh Nindy. “Gua yakin seribu persen kak. Udah kalian pergi gih.” ujar Ara dan mereka pun saat ini pergi dari depan gerbang SMA 45. Saat ini Ara juga sudah hampir masuk ke dalam sekolah sampai akhir nya ia melihat ada Leo yang di kepala nya ada darah. Kalo Kak Leo ada di sana dengan kepala berdarah berarti Kak Alex juga ada disana dan lagi tawuran? Gua ga bisa bayangin ini gua harus ke sana. Batin Adara. Pak Satpam sedang kewalahan meminta mereka semua kembali masuk ke dalam gerbang. Ia tak sadar jika ada seorang cewek yang malah mendekati tempat kejadian tawuran itu. Ia baru sadar ketika ada yang memberi tahu nya pada saat ini. “Pak itu ada yang mendekati tawuran Pak.” teriak satu cewek membuat mereka semua saat ini menjerit ketakutan karena cewek itu yang malah pergi ke arah sana. “Aduh kecolongan. Tes, lapor ada cewek yang masuk ke arena.” ujar Pak satpam dengan HT nya dan itu dapat di dengar oleh Brian dan beberapa teman nya. Mereka langsung sigap dan berbicara lewat mata karena jika mereka tahu bahwa ada cewek disini pasti antara SMA 25 Atau SMK 50 Akan memanfaatkan situasi ini. Sebenar nya dari SMA 45 disini untuk membubar kan tawuran itu, tapi semua nya malah semakin tidak terkondisikan saat ini. Ara masih berjalan lagi dan lagi saat ini. Hingga akhir nya ka sampai di tempat di mana Leo berada bersama beberapa teman nya yang juga sedang kesakitan. Leo belum sadar akan keberadaan Ara itu. “Kak Leo, Kak Alex mana?” tanya Ara sedikit ketakutan berada di tempat ini. Leo yang tadi merem karena kesakitan itu pun saat ini terlonjak kaget dan membuka mata nya ketika mendengar suara itu. Leo langsung terduduk meski pun kepala nya berdenyut. Ia melihat ke arah Ara yang saat ini berada di dekatnya. Ini tidak baik. “Ara lo ngapain disini? Harus nya lo ga usah kesini lo tunggu di dalam sekolah aja Ra. Disini bukan tempat yang aman buat lo.” ujar Leo yang meminta teman-teman yang lain untuk menghadang atau menutupi mereka agar Ara tidak terlihat saat ini. Karena ia yakin jika SMK 50 tahu ada cewek disini pasti mereka akan memanfaat kan. “Gua mau nyari Kak Alex, dia pasti di sekitar sini kan Kak Leo, gua khawatir sama dia kak. Kak Alex dimana?” ujar Ara yang sedikit keras membuat beberapa orang disana tampak melihat ke arah kerumunan yang ada di SMA 25 tersebut. Brian dapat mendengar suara Ara disana. Itu jelas suara Ara karena ia mengenali meski pun baru beberapa kali berbicara. Sementara Alex saat ini tampak terkejut ketika ada suara adik nya disana, ia pun menutup mata nya dengan kesal. Dan saat ini Marco yang merupakan pentolan dari SMK 50 itu tampak tersenyum puas karena ternyata ada cewek yang saat ini ada di dalam jeratan anak-anak SMA 25. “Alex ada disana tapi please lo disini aja Ra, supaya semua nya aman. Jangan pergi ke mana-mana karena Alex bakalan baik-baik aja.” ujar Leo berharap Ara mau mendengar kan jawaban nya. Namun ternyata Ara sama persis dengan kakaknya yang mana mereka berdua sama-sama keras kepala. Ara terlihat keluar dari barisan itu membuat Leo meminta kepada yang lain untuk mencegah nya tapi sia-sia saja karena mereka memang tidak memiliki banyak tenaga untuk itu. Mereka saat ini terlihat melihat Ara yang sedang mencari-cari keberadaan Alex. Ara tidak sadar bahwa ia saat ini sedang berada di kandang macan yang siap menerkam nya kapan saja. “Ara.” lirih Brian yang dapat di dengar oleh Alex dan juga Marco. Alex saat ini paham jika Brian itu berasal dari SMA 45 tidak mungkin menyakiti Ara dan saat ini jika sudah menyangkut dengan Ara mungkin musuh nya hanya satu yaitu Marco. Sementara Marco saat ini sudah tersenyum sinis, ia memiliki cara yang efektif untuk menyingkir kan Brian karena ia sudah ikut campur di dalam tawuran ini. Ara sudah melihat Alex dan saat ini ia semakin mendekat ke adah Alex. Namun saat sudah dekat dengan Alex tiba-tiba saja Marco menarik nya dan saat ini Ara sudah berada di jeratan Marco. Baik Brian mau pun Alex saat ini terkejut dengan Marco. “Wah di luar dugaan banget ini, gua pikir yang bakalan terkejut cuman Brian aja tapi ternyata lo juga Lex, siapa nya lo Lex? Pacar ke berapa lagi?” tanya Marco. Sementara Ara saat ini sedang menahan tangis nya dan ia baru sadar jika ia sudah terjerat di dalam kandang harimau. Ia takut saat ini tapi ia tidak bisa berbicara juga. “Jangan macem-macem Co, mending sekarang lo jauhin Ara.” ujar Brian. “Ohh nama nya Ara, boleh juga cantik gini anaknya.” ujar Marco membuat Alex mengepal kan tangan nya. Ia bingung harus melakukan apa pada saat ini. “Siapa nya lo Lex? Kok lo kayak kesel gitu sama gua sekarang? Tadi nya sih gua mau jadiin anak ini buat ngusir Brian dan anak SMA nya yang udah ganggu acara kita. Tapi ternyata lo juga bereaksi ya pas gua bawa ini anak.” ujar Marco tersenyum. “Lo mau apa?” tanya Alex kepada Marco karena ia sudah bingung saat ini. Yang penting ia ingin menyelamat kan Ara dari jeratan Marco saja pada saat ini. Mereka masih bernegosiasi di sana, sementara itu di warung belakang SMA 45 Saga dengan bergabung dengan Sultan dan Zean. Mereka sedang makan bersama disana dan karena Zean sedang gabut ia pun membuka story w******p dari kontak nya. Betapa kaget nya dia ketika ternyata ada tawuran saat ini dan disana ada Ara juga. “Ini di belakang SMK 50 ga sih?” tanya Zean sembari memperlihat kan video itu di Sultan dan Saga mereka mengangguk. Saga melihat ada yang aneh disana dan ia pun saat ini melihat ternyata di belakang Marco ada Adara. Entah lah kenapa Adara bisa di sana tapi seperti nya Adara di jadikan tahanan oleh Marco dan sialnya Saga tidak bisa tidak perduli saat ini meski pun ia yakin Brian dan Alex tidak akan membiarkan Marco melukai Adara. Namun entah lah ia tetap beranjak dari sana. “Ga lo mau kemana deh? Jangan bilang kalo lo mau ke arena?” tanya Zean yang tidak di jawab membuat mereka berdua mengikuti Saga yang seperti nya memang ke arena. Kedatangan Saga di sambut oleh Marco karena meski pun Saga berada di SMA 45 tapi Saga merupakan teman dekat nya. Ia hanya bermusuhan dengan Brian. “Weh Ga ngapain nih lo sampe kesini?” tanya Marco kepada Saga tersebut. “Lepasin cewek itu Co, jangan libatin dia di masalah Lo sama siapa pun itu.” ujar Saga membuat mereka semua yang ada disana tampak sangat terkejut. Marco pun bertanya kenapa. “Kenapa Ga? Ga biasa nya sih lo kayak gini. Aneh banget sih sumpah. Gua ga akan apa-apain dia kok. Gua cuman mau tau dia ini pacar ke berapa dari Alex. Kali aja dia kan yang bikin Alisa depresi. Kalo emang dia baru gua ga bisa lepasin dia begitu aja.” ujar Marco kepada Saga. Saga pun memejam kan mata nya saat ini. “Lo salah orang kalo lo narik dia Co. Kalo lo punya Alisa, Alex punya Ara. Sampai sini lo paham?” tanya Saga dan Marco saat ini tampak terkejut dengan jawaban dari Saga. Ia tidak menyangka bahwa ternyata Ara adalah adik dari Alex. Sebenarnya saat ini ia masih belum tahu apa hubungan antara Alex dan Ara karena ia hanya ngawur saja. “Dia adik lo? Kenapa lo ga bilang sama gua?” ujar Marco emosi dan ia mendekati Alex saat ini. Marco selalu emosi jika itu menyangkut seorang adik. Ia tidak akan bisa menyakiti adik orang lain karena ia takut adik nya akan disakiti nanti. “Kak Alex, jangan pukul Kak Alex kak please.” ujar Ara kepada Marco dan Marco paling tidak bisa jika ia melihat ada adik yang membela kakak nya seperti ini. Apalagi saat ini terlihat mata Ara berkaca-kaca membuat Marco semakin tidak tega. “Sorry.” jawab Marco yang langsung meninggal kan tempat itu. Ini semua memang menjadi kekurangan nya. Ia terlalu perasa jika itu tentang adik nya juga. Alex saat ini melihat ke arah Ara yang masih bergetar ketakutan. Alex pun memeluk Ara mencoba memberi kekuatan kepada Ra saat ini. Ia menenangkan Ara. “Ga papa lo udah aman sekarang.” ujar Alex menenangkan Ara membuat Brian yang baru tahu disini cukup terkejut karena ternyata Ara yang ia kenal merupakan adik dari Alex. Sementara Saga saat ini merasa lega karena Ara sudah aman. Alex saat ini menatap ke arah Saga yang tadi sudah menolong Ara tersebut. “Thanks udah nolong Ara. Lo beneran tahu gua Kakak nya Ara?" ujar Alex yang diangguki oleh Saga. "Gua tadi cuman ngawur aja." jawab Saga. Saat ini Alex membawa Ara pergi ke markas 25 karena ia harus mengecek keadaan dari anggota nya. Mengingat tadi ada beberapa yang mengalami luka-luka saat sedang bertarung. “Lain kali jangan kayak gitu lagi La, gua ga tau apa yang bakalan Marco lakuin kalo tadi ga ada Saga.” ujar Alex yang masih sekaan memuji Saga terus menerus. “Iya Kak. Maaf.” ujar Ara dengan singat sembari ia masih menunduk kepala. Kak Alex cuman ga tau apa yang udah Saga lakuin ke aku Kak. Kak Alex ga tau kalo Saga udah hancurin hidup ku kan Kak? Kalo Kak Alex udah tau apa Kak Alex masih bisa berterimakasih sama Saga sekarang? Mungkin ga bisa karena Kak Alex pasti bakalan langsung bunuh Saga, mungkin. Batin Ara dengan spekulasi nya itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN