Zavier melangkah ke ruang kerjanya. Ia duduk di kursi kebesarannya. Matanya memperhatikan tangannya yang telah dibalut kain perban. Ternyata Bryssa mau juga merawat lukanya. Karena hal manis yang Bryssa lakukan pada tangannya, Zavier tersenyum. Sudah lama ia tak tersenyum seperti ini, jika Gea ataupun 3 sahabat Zavier melihat senyuman ini maka mereka akan sangat yakin jika Zavier benar-benar menyukai Bryssa. Dia kekasihku.. Kata-kata Bryssa tadi tengiang di telinga Zavier. Meski tahu itu hanya kata-kata asal yang Bryssa ucapkan tapi Zavier menyukai dua kata itu. Dia sangat menyukainya. Tak ada perubahan sikap yang Zavier lakukan pada Bryssa meski Bryssa sudah menyerahkan dirinya di atas ranjang. Ia tetap dingin dan cuek pada Bryssa. Hal yang sangat berbeda dengan ya