Kabur

1005 Kata

Hari yang tidak pernah Alisyah duga dan diinginkan olehnya sama sekali, kini akan hadir dan dijalaninya seumur hidup. Air matanya menetes dengan teramat deras sampai mengalir di wajahnya meskipun tak terdengar disertai raungan sama sekali, tapi hal itu telah berhasil mengakibatkan pipi mulus Alisyah basah serta sembab dalam keheningan yang menyelimuti. Sedikit sedih, sedikit kecewa, sedikit hancur juga tidak terima serta sedikit sesak dan banyak penyesalan, Alisyah merenungi dan memikirkan bagaimana nasib kehidupannya kelak selanjutnya? Mendengar namanya disebutkan dengan lantang satu tarikan nafas oleh Azka pada saat ijab kabul, Alisyah seolah merasa jiwanya terlepas dari raganya, merasa merinding bukan main dan juga gugup secara bersamaan. Gambaran masa depan tiba-tiba mendatangi di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN