Part 2

606 Kata
Pov Author Malam sudah larut tetapi Cery masih belum terlelap, ia masih memikirkan kejadian siang tadi dimana dia dan temannya melihat dua buah tengkorak manusia. Sedangkan Caroline sudah tertidur sejak tadi, Cery bertanya tanya di dalam pikirannya apakah hutan ini aman atau tidak, dia merasa harus keluar dari hutan ini secepatnya tetapi ini sudah larut malam dan ia memutuskan untuk tidur terlebih dahulu untuk menunggu pagi datang. ***** Dilain tempat di sebuah istana yang megah namun mengerikan duduk seorang yang memancarkan aura mengerikan bagi sekitarnya, dengan tatapan intimidasinya dia memerintahkan “bunuh dia!” Ujarnya kepada pengawalnya agar membunuh makhluk yang sedang berlutut di depannya dengan tubuh bergetar. “Yang mulia aku mohon jangan bunuh aku, aku berjanji akan mengabdi kepadamu yang mulia,“ sambil menunduk agar mendapatkan belas kasihan dari sang penguasa. Tetapi baru selesai dia berucap kepalanya sudah lepas dari tubuhnya dan hanya meninggalkan genangan darah, karena sang penguasa langsung menebas kepala penghianat itu dengan pedangnya dan berkata. “Bereskan.” “Ini peringatan bagi kalian yang mencoba untuk berkhianat kepadaku, walaupun itu hanya dalam pikiran kalian,“ orang yang ada di ruangan tersebut bergetar ketakutan dengan ucapan sang penguasa kecuali satu orang yaitu orang kepercayaannya yang sudah terbiasa dengan sikap sang raja yang kejam itu . ***** Pov Cery Aku merasa tubuhku di guncang dengan kuat, aku membuka mataku dan mengucek-nguceknya dan ternyata Caroline yang mengguncang tubuhku “ada apa?“ Tanyaku. “Bukankah kita harus keluar dari hutan ini secepatnya,“ sambil  mulai membereskan segalanya. “Ya, kalau begitu ayo kita bersiap siap dulu,” kataku dan mulai bangun untuk mempersiapkan segalanya. Hanya selang beberapa menit aku berbicara aku mendengar nada frustasi temanku ini “oh ya ampun dimana kompasku Cery, kenapa aku tidak menemukannya di mana pun.” “Bukankah kau selalu membawanya, bahkan kamu membawanya saat kita mandi,“ ucapku sambil memutar kedua bola mataku. “Ya kamu benar, sungai aku pasti meninggalkannya disana,“ Caroline mulai beranjak untuk pergi ke sungai tapi peringatanku membuat dia diam seketika “sebaiknya kita pergi bersama sama karena kamu pasti ingat yang kemarin.” “Kamu benar, kalau begitu ayo,“ ajaknya kepadaku. Dan kami pun pergi untuk menuju ke sungai. ***** Pov Author Sesampainya Cery dan Caroline sampai di sungai mereka langsung pergi ke tempat dimana mereka melihat tengkorak kemarin. Tetapi saat Caroline menemukan kompasnya, ternyata kompas miliknya rusak karena kemarin dia melemparnya karena ketakutan sekaligus terkejut kemarin, dia amat menyesal dengan apa yang dia perbuat “bagaimana ini? Kompasnya rusak Cery.“ Ceryberpikir dan dia pikir “kalau begitu, kita bisa mengikuti jalan setapak yang kita lewati kemarin.“ “Ya kita bisa mengikuti jalan yang kita lewati itu, tapi bagaimana jika kita tersesat,“ Caroline mulai ketakutan dengan opini yang dia buat sendiri dan Cery berusaha menenangkannya “sudahlah kita tidak boleh takut, kita harus yakin kalau kita bisa keluar dari hutan ini,“ ucap Cery meyakinkan. “Hem,“ jawab Caroline Cerytahu kalau Caroline masih khawatir dan ketakutan. ***** Pov Caroline Aku masih merasa khawatir kalau aku akan tersesat, walaupun Cery sudah meyakinkanku. Pada saat aku dan Cery melanjutkan perjalanan, kami di kejutkan pertarungan dua orang berjubah hitam “Cery –“ ucapanku terpotong saat Cery menaruh telunjuknya di bibirnya “sssshh,” dia menarik tanganku untuk bersembunyi dibalik semak-semak. Walaupun kami sudah bersembunyi tetapi sepertinya kedua orang itu mengetahuinya dan alhasil kami langsung berlari, saat aku sudah memastikan tidak ada yang mengikutiku aku baru berhenti berlari dan aku sadar bahwa Cery saat ini tidak ada bersamaku “CeryCeryCery kamu dimana?“ panggilku. Aku terus memanggilnya tetapi hanya kesunyian yang aku dengar, aku menangis sambil memanggil-manggil nama Cery. *****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN