MANGGALA PUN TAKLUK

1619 Kata

Aya bergerak ke arah lobi saat tahu kalau Marini, Kania dan Hesti sudah tiba di Jakarta dan sedang check in di Grand Hotel Birawa. "Aku senang sekali kalian sudah datang. Sepi rasanya," Aya tersenyum lebar. "Tapi kan, tapi kan.. Ada... Si.. Ehm.." Kania tersenyum menggodanya. Aya hanya tersenyum. Ia menyikut Kania agar berhenti menggodanya. "Jana juga sedang di Jakarta, tapi dia ada konferensi arsitek gitu," jelas Aya. "Waduh, Aya dikelilingi laki laki idaman hati. Yang satu arsitek, yang satu bos besar," Kania tak henti menggodanya. Aya pura pura menonjok Kania berulang kali. Mereka bertiga cekikikan sambil berjalan ke arah lift. "Oh ya, kamar kalian dimana? Aku di 901," Aya bertanya. "Asyikk. Kita juga di lantai sembilan," Marini melihat kunci kamarnya. "Kamar 907. Tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN