Ch.30 Akibat Permen Cokelat

2224 Kata

Sedang merasa birahi mulai naik dan desiran darah menjadi panas, tetiba ada yang mengetuk pintu, mengatakan seorang wanita -lebih tepatnya mantan kekasih- sedang menunggu di ruang tamu. Sontak, ciuman panas pada Zefanya terhenti dan sang lelaki spontan bergumam. “Ghea?” Tanpa berkata apa-apa lagi, pelukannya cepat terlepas dan ia turun dari ranjang. Bahkan, kaki kekarnya sedikit berlari menuju pintu. Menoleh ke belakang pun ... tidak. Zefanya cepat memposisikan diri duduk di atas ranjang, lalu menarik selimut untuk menutupi bagian bawah yang hanya mengenakan celana dalam saja. Ia benarkan posisi segitiga mungil tersebut dan menatap nanar ke arah pintu. Dalam hati, lirih berucap sesak, ‘Katamu tidak ada yang lebih penting daripada bercinta denganku, Sean? Bahkan, kalau presiden Amerika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN