Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sampai di Lycus Mansion menggunakan taksi online, Zefanya segera berlari menuju kamar tidurnya. Di bawah sempat bertanya apakah Sean sudah pulang, dan anak buah mengatakan sudah. “Dia harus memberi ijin! Harus! Harus!” engahnya penuh harap. Berlari menaiki anak tangga dengan cepat seakan masa depannya bergantung pada hal ini. Dan sepertinya memang demikian adanya, bergantung pada apakah The Marquee bisa dijadikan tempat untuknya mengadakan pesta akhir tahun atau tidak. Membuka pintu kamar, di situlah sang suami sedang duduk di sofa dekat salah satu jendela kamar. Raga maskulinnya nampak sedang merokok dan membaca laporan perusahaan. “Sean,” panggilnya ngos-ngosan. “Kamu harus membantuku!” Yang dipanggil menyeringai, “Membantu apa?” jawabnya pura-pura bodoh. “Ah, ayolah! Aku benar-b