Part 41 - Ternyata Bukan Rezekinya Rumah Sakit Jakarta Selatan. Dokter Remon membawa hasil lab Riyan dengan senyum. Nampaknya akan ada kabar gembira yang akan di sampaikan dokter Remon. "Selamat Riyan. Jantungnya cocok buat Riyan. Kapan kamu siap melakukan transplantasi? Kita sudah mendapatkan persetujuan dari orang tuanya. Jadi kita bisa mendonorkan jantungnya kapanpun," ucap dokter Remon bersemangat. Riyan hanya diam dan menunduk mendengar kabar itu. Nampaknya masih bingung dengan keputusannya. Pasalnya belum siap dengan segala resiko yang harus Riyan ambil. Riyan belum mau hidup dengan jantung orang lain yang berdetak di dadanya. "Dok, apa tidak sebaiknya biarkan Riyan berpikir dulu tentang hal ini?" saran Raisa. Ia tau betul Riyan tidak mau melakukan transplantasi dengan alasa