"Cintiya?!" Serentak Bram, Heni dan Natali terkejut. Melihat Cintiya terkapar di lantai bersimbah darah. Pintu didobrak Bram dengan paksa. Tubuh Cintiya pingsan tak sadarkan diri. Buru-buru Bram membawa Cintiya ke rumah sakit. "Apa yang kamu lakukan Cintiya? Ini semua pasti gara-gara Natali. Kamu harus bertanggungjawab, Natali," Heni langsung mengacungkan telunjuknya ke arah Natali. Natali hanya menarik napas. Dia selalu menerima tuduhan tak beralasan dari Heni apa pun itu. Sementara Bram segera mengangkat Cintiya ke mobil dan dibawa ke rumah sakit. Luka Cintiya sangat parah, urat nadinya terluka mengeluarkan banyak darah. "Ma, sudahlah. Kita bawa Cintiya ke rumah sakit. Tidak ada gunanya menyalahkan Natali dalam hal ini," tukas Bram. "Ma .. maaf, Om. Gara-gara aku, Cintiya harus te