Bab 23. Cemburu

1440 Kata

Matahari semakin tenggelam diperaduannya, sehingga munculah kegelapan. Senja pun berlalu, dan terlihat hari semakin gelap. Suara azan magrib terdengar menggema ketika Regan, dan aku hampir sampai di rumah kediaman orang tuanya. Sudah seharian aku menitipkan Dafa pada mama mertua, karena membereskan toko yang akan dibuka lusa. Mobil yang dikemudikan Regan memasuki halaman rumah. Azan magrib juga sudah berhenti. Buru-buru aku turun dari mobil, agar tidak telat melaksanakan salat magrib, karena waktu memang singkat. Tidak ingin berdebat dengan Regan lebih lama, aku pun memutuskan masuk ke dalam duluan. Sementara Regan mengambil jas dokter, yang tersangkut di jok mobil. "Maaf, Mas. Aku duluan masuk takut telat mau melaksanakan salat magrib," ucapku kepada Regan. Dia tidak menjawab. Langkah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN