Bab 48. Cinta Terlarang

1492 Kata

"Ada apa ha?" Raja mendengus kesal. Merasa gagal ngerjain Cintiya. Regan berdiri di depan pintu kamarnya dengan pakaian rapi. "Mama memanggilmu. Kalian berdua diminta sarapan bersama, kami semua sudah siap menunggu di meja makan," ucap Regan. "Katakan sama Mama sebentar lagi kami turun ke bawah." Raja menutup pintu setelah berkata demikian. Di dalam Cintiya sudah memakai pakain rapi. Raja menatapnya dengan pandangan tak berkedip. "Kenapa memandangku seperti itu? Baru nyadar kalau ternyata aku ini cantik," pungkas Cintiya. Dia merapikan rambutnya yang basah dengan jepitan pita kecil. "Tapi lebih cantik lagi Natali," ucapnya. Cintiya mendengkus, lalu menghentakan kakinya ke lantai dan bersungut. "Kau!" "Aku lebih suka Natali gadis pendiam tidak sepertimu yang bawel," ketus Raja.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN